Minggu, 27 September 2015

Uang Rp 1000 dan Rp 100.000

 
Uang Rp 1000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan dari Bank Indonesia..Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..

3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang pemuda..

Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan yang Rp 100.000 bertanya kepada yang Rp 1000, ..."kenapa badan kamu begitu lusuk, kotor,dan bau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis" lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp 100.000,"

Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet" lalu Rp 1000 bertanya lagi," pernahkah engkau mampir ditempat Ibadah? " dijawablah..."Belum pernah"


Rp 1000 pun berkata lagi," ketahuilah walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di MASJID dan ditangan anak-anak Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN.

Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yang dipandang adalah sebuah manfaat... "Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.

Jadi...bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan...

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat SOMBONG..

Aamiin ...